Memahami PSAK vs IFRS untuk Menarik Investor Global dan Meningkatkan Kredibilitas

Dalam dunia bisnis yang semakin terintegrasi secara global, laporan keuangan yang transparan dan dapat dibandingkan antarnegara menjadi keharusan. Perusahaan tidak hanya beroperasi di pasar lokal, tetapi juga terhubung dengan investor, regulator, dan mitra internasional. Di sinilah PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) dan IFRS (International Financial Reporting Standards) memainkan peran penting.
Pemahaman mendalam mengenai persamaan dan perbedaan PSAK vs IFRS membantu perusahaan menghindari kesalahan pelaporan dan meningkatkan kredibilitas di mata pemangku kepentingan. Artikel ini mengulas mulai dari pengertian, persamaan, perbedaan, hingga implikasi praktis bagi perusahaan di Indonesia.
Pengertian PSAK dan IFRS
PSAK adalah standar akuntansi yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk digunakan oleh perusahaan di Indonesia. PSAK bertujuan menyediakan pedoman penyusunan laporan keuangan yang andal, relevan, dan dapat dibandingkan, sesuai kebutuhan hukum dan regulasi lokal, seperti OJK dan BEI.
Sementara itu, IFRS adalah standar akuntansi yang disusun oleh IASB (International Accounting Standards Board) dan digunakan secara luas di lebih dari 140 negara. IFRS bertujuan menyatukan bahasa akuntansi secara global sehingga laporan keuangan dari berbagai negara dapat dibandingkan dengan mudah.
Penerapan IFRS membantu perusahaan multinasional menyusun laporan konsolidasi lintas negara, sementara PSAK memastikan kepatuhan terhadap ketentuan domestik.
Persamaan Keduanya dalam Prinsip Akuntansi
Meskipun berasal dari otoritas yang berbeda, PSAK dan IFRS memiliki sejumlah persamaan mendasar karena PSAK di Indonesia telah mengadopsi sebagian besar prinsip IFRS sejak tahun 2012. Persamaan tersebut antara lain:
- Berbasis Prinsip (Principle-Based Standards)
Keduanya mengutamakan kerangka prinsip daripada aturan kaku. Ini memberi fleksibilitas dalam interpretasi sesuai kondisi perusahaan. - Transparansi dan Keterbandingan Laporan Keuangan
PSAK dan IFRS sama-sama mendorong penyajian laporan yang dapat dipahami, diandalkan, dan dibandingkan lintas periode dan entitas. - Relevansi bagi Pengguna Laporan Keuangan
Standar ini fokus menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditur, dan regulator untuk pengambilan keputusan ekonomi. - Berlandaskan Kerangka Konseptual (Conceptual Framework)
Baik PSAK maupun IFRS menggunakan kerangka konseptual sebagai dasar untuk pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi. - Mendukung Akuntabilitas Perusahaan
Dengan menerapkan standar yang jelas, perusahaan dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara objektif kepada pemangku kepentingan.
Kesamaan ini mempermudah transisi perusahaan Indonesia yang ingin merambah pasar global atau berkolaborasi dengan mitra asing.
Perbedaan PSAK dan IFRS secara Detail
Walaupun banyak kesamaan, terdapat beberapa perbedaan penting yang memengaruhi cara penyusunan laporan keuangan. Berikut perbedaan utama:
- Dasar Hukum dan Regulasi
- PSAK mengacu pada peraturan domestik seperti Undang-Undang Perseroan Terbatas, OJK, dan perpajakan Indonesia.
- IFRS tidak diikat oleh hukum negara tertentu, melainkan menjadi pedoman internasional.
- Pengungkapan dan Penyajian Laporan
- IFRS cenderung lebih rinci dalam hal pengungkapan (disclosure), terutama untuk transaksi kompleks seperti instrumen keuangan.
- PSAK menyesuaikan dengan kondisi ekonomi dan hukum Indonesia sehingga beberapa pengungkapan lebih sederhana.
- Terminologi dan Format
- IFRS menggunakan istilah internasional seperti Statement of Financial Position, sedangkan PSAK menyesuaikan ke Bahasa Indonesia seperti Laporan Posisi Keuangan.
- Beberapa format laporan juga berbeda mengikuti kebijakan lokal.
- Penerapan Standar Baru
- IFRS sering kali memperbarui standar lebih cepat untuk mengikuti dinamika bisnis global.
- PSAK mengadopsi standar tersebut setelah melalui penyesuaian agar sesuai dengan regulasi domestik.
- Perbedaan Teknis Tertentu
Misalnya, pada PSAK 72 (Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan) dan IFRS 15, meskipun secara prinsip mirip, penyesuaian terjadi pada rincian pengungkapan dan implementasi pajak lokal.
Perbedaan ini penting dipahami karena dapat memengaruhi laporan keuangan, terutama bagi perusahaan yang terdaftar di bursa internasional atau memiliki investor asing.
Dampak Perbedaan terhadap Laporan Keuangan
Perbedaan PSAK dan IFRS tidak hanya soal format, tetapi juga berdampak signifikan terhadap isi laporan keuangan. Beberapa implikasinya antara lain:
- Perbedaan Angka yang Dilaporkan
Pengakuan pendapatan, beban, dan aset bisa berbeda karena metode pengukuran yang tidak sama, sehingga memengaruhi laba bersih dan ekuitas. - Kesulitan Konsolidasi Laporan Multinasional
Perusahaan dengan anak usaha di luar negeri harus melakukan rekonsiliasi laporan agar konsisten antara PSAK dan IFRS. - Pengaruh terhadap Rasio Keuangan
Perbedaan dalam pengukuran aset atau kewajiban dapat mengubah rasio keuangan seperti debt-to-equity ratio, yang penting bagi investor dan pemberi pinjaman. - Kebutuhan Pelatihan dan Penyesuaian Sistem
Tim akuntansi harus dilatih agar memahami kedua standar, dan sistem pelaporan harus diadaptasi untuk mendukung pencatatan ganda. - Transparansi dan Daya Tarik Investor
Perusahaan yang mampu menyajikan laporan sesuai IFRS lebih dipercaya investor global karena dianggap setara dengan praktik internasional.
Memahami dampak ini membantu manajemen merencanakan strategi keuangan yang sesuai agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dengan pihak eksternal.
Strategi Perusahaan dalam Menyesuaikan Standar
PSAK dan IFRS sama-sama bertujuan menciptakan laporan keuangan yang transparan, andal, dan relevan. Perbedaan keduanya terutama terletak pada konteks regulasi, detail pengungkapan, dan kecepatan adopsi standar baru.
Bagi perusahaan di Indonesia, strategi terbaik adalah:
- Memahami standar yang berlaku dan membedakan area yang paling memengaruhi laporan keuangan.
- Melakukan pelatihan rutin bagi tim akuntansi untuk mengikuti perubahan PSAK dan perkembangan IFRS.
- Menyesuaikan sistem informasi akuntansi agar mampu menghasilkan laporan dalam kedua standar bila dibutuhkan.
- Berkoordinasi dengan auditor eksternal untuk memastikan kepatuhan dan mengurangi risiko koreksi laporan.
Dengan langkah tersebut, perusahaan dapat tetap patuh pada ketentuan nasional sekaligus siap bersaing di pasar global. Tingkatkan pemahaman dan penerapan PSAK di perusahaan Anda untuk memastikan laporan keuangan yang akurat dan sesuai standar.
Ikuti pelatihan bersama instruktur berpengalaman untuk mendukung kepatuhan dan kinerja bisnis. Klik tautan ini untuk melihat jadwal terbaru dan penawaran spesial.
Referensi
- Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2024). Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
- International Accounting Standards Board (IASB). (2024). IFRS Standards Overview.
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2023). Peraturan tentang Penyajian Laporan Keuangan Emiten.
- Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2023). Intermediate Accounting (IFRS Edition). Wiley.
- PricewaterhouseCoopers (PwC). (2024). IFRS and PSAK Convergence in Indonesia: Challenges and Opportunities