Posted in

Kesalahan Umum dalam Penerapan PSAK dan Cara Menghindarinya

Faktor Human Error dalam Penerapan PSAK

Kesalahan Penerapan PSAK yang Sering Terjadi dan Cara Efektif Menghindarinya

Faktor Human Error dalam Penerapan PSAK

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menjadi dasar penyusunan laporan keuangan di Indonesia. Standar ini menjamin laporan yang transparan, akurat, dan dapat dipercaya oleh pemangku kepentingan seperti investor, kreditor, auditor, dan regulator.

Namun, kesalahan dalam penerapan PSAK masih sering terjadi di berbagai perusahaan, baik karena kelalaian manusia maupun keterbatasan sistem. Kesalahan tersebut tidak hanya berdampak pada kualitas laporan keuangan tetapi juga dapat memicu risiko hukum, denda dari regulator, serta hilangnya kepercayaan investor.

Menurut laporan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kesalahan yang sering muncul umumnya berkaitan dengan pengakuan pendapatan, klasifikasi aset dan liabilitas, serta interpretasi standar terbaru seperti PSAK 71, 72, dan 73. Oleh karena itu, memahami kesalahan umum dalam penerapan PSAK menjadi langkah penting agar perusahaan dapat menghindarinya sejak awal.

Artikel ini membahas kesalahan yang paling sering terjadi, penyebabnya, serta strategi untuk menghindari dan memperbaikinya dengan dukungan audit internal.

Kesalahan Teknis Paling Sering Terjadi

Banyak kesalahan teknis dalam penerapan PSAK yang muncul akibat kurangnya pemahaman detail atau ketidakcermatan dalam proses pencatatan. Beberapa kesalahan teknis yang paling sering terjadi antara lain:

  1. Kesalahan Pengakuan Pendapatan (PSAK 72)
    Perusahaan sering mengakui pendapatan sebelum kewajiban pelaksanaan terpenuhi. Contoh: layanan berlangganan internet yang langsung dicatat penuh di awal kontrak, padahal pendapatan harus diakui secara bertahap sesuai periode layanan.

  2. Klasifikasi Aset dan Liabilitas yang Tidak Tepat
    Misalnya, peralatan sewa yang seharusnya diakui sebagai aset hak-guna (right-of-use asset) malah dimasukkan ke kategori aset tetap biasa.

  3. Salah Menghitung Cadangan Kerugian Kredit (PSAK 71)
    Banyak institusi keuangan yang masih menggunakan pendekatan kerugian yang terjadi (incurred loss), padahal PSAK 71 sudah mewajibkan metode kerugian kredit ekspektasian (expected credit loss – ECL).

  4. Kesalahan Penyajian Laporan Arus Kas
    Kerap terjadi kesalahan klasifikasi antara arus kas operasi, investasi, dan pendanaan yang mengakibatkan analisis kinerja keuangan menjadi bias.

  5. Ketidakpatuhan pada PSAK Syariah (PSAK 112 & 114)
    Lembaga keuangan syariah kadang masih mencampur pencatatan dana zakat atau wakaf dengan dana operasional sehingga tidak sesuai ketentuan.

  6. Ketidaksesuaian dengan Mata Uang Fungsional
    Beberapa perusahaan multinasional tidak konsisten menggunakan mata uang fungsional yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama mereka.

Kesalahan teknis ini tampak sederhana tetapi dapat menimbulkan konsekuensi serius pada audit dan penilaian kinerja keuangan perusahaan.

Faktor Human Error dalam Penerapan PSAK

Selain kesalahan teknis, human error menjadi faktor dominan yang memicu ketidaksesuaian penerapan PSAK. Faktor-faktor human error yang umum terjadi antara lain:

  • Kurangnya Pemahaman Standar Baru
    Banyak staf akuntansi belum mengikuti pelatihan PSAK terbaru seperti 72 dan 73 sehingga masih menggunakan metode lama.

  • Kurangnya Komunikasi Antarbagian
    Bagian keuangan, operasional, dan IT sering bekerja sendiri-sendiri sehingga data yang dipakai untuk laporan keuangan tidak sinkron.

  • Beban Kerja Tinggi dan Deadline Ketat
    Tekanan waktu saat penyusunan laporan keuangan sering membuat staf melakukan kesalahan input atau pengklasifikasian transaksi.

  • Turnover Karyawan Tinggi
    Pergantian staf yang sering mengakibatkan kurangnya transfer pengetahuan mengenai kebijakan akuntansi perusahaan.

  • Kurangnya Supervisi dan Review Internal
    Laporan keuangan yang tidak melalui proses pemeriksaan berlapis rawan kesalahan sebelum diaudit eksternal.

Human error bisa diminimalkan dengan pelatihan rutin, sistem pengendalian internal yang kuat, serta komunikasi yang lebih baik antarbagian.

Cara Menghindari dan Memperbaiki Kesalahan

Untuk meminimalkan kesalahan penerapan PSAK, perusahaan dapat melakukan langkah-langkah praktis berikut:

  1. Pelatihan dan Workshop Berkala
    Akuntan dan staf keuangan perlu mengikuti pelatihan resmi dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) atau lembaga profesional untuk memahami perubahan standar terbaru.

  2. Pemanfaatan Software Akuntansi yang Sesuai PSAK
    Gunakan software yang sudah mendukung PSAK 71, 72, 73, termasuk fitur otomatis untuk klasifikasi aset, pengakuan pendapatan, dan pencatatan cadangan kerugian.

  3. Penerapan SOP Internal yang Jelas
    Setiap proses pencatatan transaksi harus memiliki standar operasional prosedur tertulis agar tidak terjadi interpretasi berbeda antarstaf.

  4. Kolaborasi dengan Auditor Eksternal Sejak Awal
    Konsultasi dengan auditor eksternal sebelum tutup buku dapat mengurangi risiko kesalahan interpretasi PSAK.

  5. Pengawasan dan Review Internal yang Ketat
    Laporan keuangan harus melewati proses review berjenjang untuk mendeteksi kesalahan lebih awal sebelum diaudit.

  6. Pembuatan Checklist PSAK
    Checklist berguna untuk memastikan setiap transaksi penting telah sesuai dengan standar yang berlaku.

  7. Peningkatan Kompetensi Tim IT
    Tim IT perlu memahami kebutuhan sistem akuntansi agar data yang diproses sesuai PSAK dan mudah diaudit.

Dengan langkah-langkah ini, perusahaan tidak hanya menghindari kesalahan tetapi juga dapat memperbaiki sistem yang sudah berjalan agar lebih sesuai dengan regulasi.

Peran Audit Internal dalam Mencegah Error

Audit internal menjadi garda terdepan dalam memastikan penerapan PSAK dilakukan dengan benar. Beberapa peran penting audit internal meliputi:

  • Memastikan Kepatuhan pada PSAK Terbaru
    Tim audit internal memeriksa apakah semua departemen sudah menyesuaikan proses bisnis dengan PSAK terbaru.

  • Menilai Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
    Sistem pengendalian yang kuat dapat mencegah kesalahan input dan kesalahan klasifikasi.

  • Mengidentifikasi Risiko Potensial
    Audit internal berfungsi mendeteksi area dengan risiko tinggi terhadap kesalahan pencatatan sebelum laporan keuangan diterbitkan.

  • Memberi Rekomendasi Perbaikan
    Tim audit membantu manajemen menemukan solusi untuk mengurangi human error dan meningkatkan kualitas laporan.

  • Melakukan Audit Secara Berkala
    Pemeriksaan rutin memastikan bahwa kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali.

Audit internal yang berfungsi dengan baik akan mengurangi potensi kesalahan yang berdampak pada kredibilitas perusahaan di mata investor dan regulator.

Penerapan PSAK yang Lebih Akurat

Kesalahan dalam penerapan PSAK dapat menimbulkan konsekuensi serius seperti kerugian finansial, sanksi regulator, hingga hilangnya kepercayaan pasar. Oleh karena itu, memahami jenis kesalahan teknis, mengatasi human error, dan memperkuat audit internal menjadi kunci utama untuk memastikan laporan keuangan yang lebih akurat dan sesuai standar.

Perusahaan yang berinvestasi pada pelatihan, teknologi, SOP yang jelas, dan pengawasan internal cenderung mampu meminimalkan risiko kesalahan PSAK. Dengan demikian, mereka dapat menyajikan laporan keuangan yang transparan, kredibel, dan mematuhi ketentuan Ikatan Akuntan Indonesia serta OJK.

Penerapan PSAK yang tepat bukan hanya memenuhi regulasi, tetapi juga memperkuat reputasi dan nilai bisnis perusahaan. Tingkatkan pemahaman dan penerapan PSAK di perusahaan Anda untuk memastikan laporan keuangan yang akurat dan sesuai standar.

Ikuti pelatihan bersama instruktur berpengalaman untuk mendukung kepatuhan dan kinerja bisnis. Klik tautan ini untuk melihat jadwal terbaru dan penawaran spesial.

Referensi

  1. Ikatan Akuntan Indonesia – https://iaiglobal.or.id/

  2. Otoritas Jasa Keuangan – https://www.ojk.go.id/

  3. IFRS Foundation – https://www.ifrs.org/

  4. PSAK 71, 72, 73 – Dokumen Standar Akuntansi Keuangan IAI

  5. Laporan Audit Internal Perusahaan Publik Indonesia (2023–2024)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *